Pakar Mendukung Rencana Prabowo Setop Impor BBM dan Mengganti dengan Energi Terbarukan
Menurut Fahmy, langkah paling tepat adalah menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang punya teknologi seperti Amerika, Eropa atau China yang mempunyai teknologi.
Selain itu, kata Fahmy, pemerintah perlu mempertimbangkan sumber energi hayati untuk pangan harus dibagi secara proporsional tidak terlalu fokus ke energi.
“Ini juga harus dipikirkan dan diperhitungkan. Sebab kalau misalnya diperuntukkan untuk energi saja maka akan kekurangan untuk bahan baku minyak goreng. Di satu sisi bisa menghasilkan B100, tetapi minyak gorengnya jadi langka dan menimbulkan masalah baru,” ujar Fahmy.
Menurut Fahmy, dari segi pemikiran dan juga dari idealisme Prabowo ini sangat bagus dan itu menimbulkan kebangsaan.
“Oleh karena itu, perlu didukung tetapi harus realistis karena tidak bisa serta-merta setelah dilantik jadi presiden kemudian impor BBM setop. Itu tidak bisa karena akan menimbulkan permasalahan yang serius,” ujar Fahmy.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik Sugiyanto Emik mengatakan gagasan Prabowo Subianto terkait pemanfaatan sumber daya nabati adalah langkah brilian yang patut dipertimbangkan.
"Ini gagasan sangat brilian, Indonesia kan pernah menjadi negara eksportir minyak. Belakangan kita malah jadi pengimpor,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Sugiyanto, harus dilakukan dengan hati-hati. Artinya produk nabati yang nanti pengganti minyaknya itu harus dipersiapkan dahulu, kemudian dikalkulasi sampai sebesar apa kebutuhan itu.
Pakar Ekonomi Energi dari UGM Fahmy Radhi mendukung rencana Prabowo Subianto menghentikan impor BBM dan menggantinya dengan energi terbarukan.
- Alasan Gerindra Usung Rahmat Mirzani Djausal di Pilgub Lampung
- Prabowo Sudah Berkesimpulan, Sosok Ini Dianggap Cocok Jadi Gubernur Lampung
- IKA SKMA Dukung Prabowo-Gibran Lanjutkan Program Perhutanan Sosial
- 5 Berita Terpopuler: Peringatan Keras Keluar, Honorer Asli Bakal Tersingkir pada PPPK 2024, Penjelasannya Begini
- Menjawab Prabowo, Ganjar: Yang Bekerja Sama Bisa Mengganggu
- Ada Partai KIM Sampaikan Keinginan Terkait Kursi Menteri, Demokrat: Wajar Saja