Pakar Soroti Surplus Perdagangan RI, Dinilai 'Kurang Sehat'
Jumat, 28 Juli 2023 – 06:26 WIB
“Ternyata impor juga turun dan bahkan lebih tajam penurunannya, sehingga ini yang menyebabkan surplusnya itu masih terjadi. Penurunan impor ini sebetulnya (mengindikasikan) ada pelemahan daripada permintaan kita di dalam negeri. Dari sisi perbandingan penurunan impor, antara volume dengan value-nya, value lebih dalam penurunannya, volume sebetulnya tidak terlalu tajam,” kata dia.
Penurunan pertumbuhan impor disebut terjadi hampir terjadi di semua jenis golongan barang, kecuali barang modal. “Untuk barang konsumsi kontraksi, bahan baku, dan bahan penolong, ini kontraksinya justru paling tajam," ucap Faisal.(antara/jpnn)
Center of Reform on Economics (CORE) menilai surplus perdagangan Indonesia dinilai kurang sehat.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
BERITA TERKAIT
- Kemenperin Ungkap Penyebab Menumpuknya Kontainer di 2 Pelabuhan Besar Ini
- AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta Terima Mobil dari BRI, Asyik!
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama