Panas! Ribuan Warga Anti-Brexit Desak Referendum Ulang

Panas! Ribuan Warga Anti-Brexit Desak Referendum Ulang
Foto: Daniel Leal-Olivas/AFP

Kemarin para pengunjuk rasa berkumpul di Park Lane. Dari sana, mereka berjalan menuju Parliament Square. Sambil mengusung spanduk maupun papan bertulisan slogan-slogan anti-Brexit, para pengunjuk rasa itu meneriakkan yel-yel anti-Brexit. 

Bahkan, mereka meminta pemerintah membatalkan hasil referendum. ’’Kampanye Brexit berisi banyak informasi yang tidak benar,’’ keluh Thomas. 

Keiran MacDermott, ketua March for Europe, menyebut Brexit sebagai tiket kehancuran Inggris. ’’Kita bisa mencegah semua itu dengan menolak referendum dan menyingkirkan tangan kita dari atas tombol kehancuran. Jangan biarkan generasi yang akan datang bimbang. Kita harus bangkit. Kita harus melawan. Kita harus menghentikan semua ini,’’ tegasnya. 

Sementara itu, bursa pemilihan ketua partai sekaligus perdana menteri baru kian panas. Dukungan terhadap May semakin banyak. Tapi, Menteri Kehakiman Michael Gove yang memutuskan untuk maju dalam pemilihan tersebut juga bukan lawan yang mudah dikalahkan. Selain mereka berdua, ada tiga politisi lain yang mengincar posisi yang bakal ditinggalkan PM David Cameron itu. 

Senada dengan Gove, May pun tidak ingin Inggris buru-buru menetapkan tanggal perceraian dari UE. Padahal, UE mendesak Inggris segera menyebut tanggal tersebut.

’’Itu tidak akan terjadi sebelum akhir tahun. Inggris masih harus bernegosiasi untuk menetapkan jenis hubungan selanjutnya dengan UE,’’ terang politikus perempuan berusia 59 tahun tersebut. 

Sebelumnya, May dikenal sebagai salah seorang menteri yang getol menyuarakan remain. Tapi, sebagai pengganti Cameron, dia berjanji menghormati keputusan rakyat lewat referendum.

’’Brexit adalah Brexit. Kampanye sudah usai, rakyat sudah memilih, maka tidak perlu lagi ada upaya untuk ngotot memilih remain. Tidak perlu ada negosiasi tertutup atau referendum ulang,’’ tegasnya. (AFP/Reuters/BBC/hep/c17/any)


LONDON – Situasi politik di Inggris masih panas. Ribuan warga memadati jalanan utama Kota London kemarin (2/7). Massa yang menamakan diri mereka


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News