Pancasila Sebagai Alat Pemersatu Harus Terus Diimplementasikan

Pancasila Sebagai Alat Pemersatu Harus Terus Diimplementasikan
Lambang Garuda Pancasila dan bendera Merah Putih. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

“Kendati demikian, masih saja banyak yang “termakan” oleh kata-kata karena apa yang mereka katakan menjadi kenyataan,” katanya.

Kaitan kata-kata, jelas dia, menjadi doa erat dengan status pikiran, ketika kesadaran seseorang dan gelombang otak bekerja menerima informasi dari kata-kata yang didengarnya dari orang lain maupun dari mulutnya sendiri.

“Ya, sekali lagi hati-hati dengan kata-kata yang diucapkan, karena baik itu kata yang bijak maupun yang buruk, semuanya bisa jadi doa,” ucap Niniek.

Sedangkan dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasila,Mohammad Zaenuddin menjelaskan bahwa Pancasila mengajarkan banyak hal dalam kehidupan. Nilai-nilainya? yang sudah ditanamkan dari masa kecil, harusnya terimplikasi dengan baik dalam keberagaman.

"Ketika kita bertemu dengan kebudayan yang beragam, kita belajar toleransi, menghargai dan tidak menyakiti dengan Pancasila," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Pancasila sangat berarti dalam keberagaman. Nilai keberagaman dalam Pancasila, menurutnya juga dijelaskan dalam agama apapun di Indonesia.

"Dalam Pancasila tertuang nilai keberagaman dan kebaikan yang diajarkan dalam agama manapun," katanya.

Ia menilai keberagaman dan perbedaan adalah rahmat dari Tuhan. Termasuk pula perbedaan agama yang menjadi jalan hidup bagi bangsa Indonesia. Itu pula yang menjadi alasan mengapa Pancasila yang pertama menekankan untuk berketuhanan agar percaya perbedaan.

Kita semua rakyat Indonesia sering membaca tulisan Pancasila. Tetapi kita lupa cara mengimplentasikannya. Demikian salah satu kesimpulan yang dicapai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News