Panen Raya di Lumbung Pangan Sang Bumi Ruwa Jurai

Panen Raya di Lumbung Pangan Sang Bumi Ruwa Jurai
Panen padi di Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (25/1). Foto: Humas Kementan for JPNN.com

Meningkatnya produktivitas saat ini tidak terlepas penggunaan benih berkualitas dan berlabel serta ketepatan pemilihan varietas padi sesuai kondisi lokasi yang tahan terhadap serangan hama wereng dan tidak adanya serangan OPT pada musim tanam kali ini.

Senada dengan pernyataan Dini, baik Sarifin maupun Poniman mengungkapkan bahwa keberhasilan musim tanam ini tidak terlepas dari bantuan dan pendampingan pemerintah (Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah red) kepada petani.

“Kami sebagai petani sangat bersyukur dengan panen musim ini, dan matur suwun ingkang kathah kagem (terima kasih yang banyak buat) pemerintah yang telah memberikan bantuan dan para petugas yang selalu setia mendampingi kami” ungkapnya polos khas petani.

Pada gadu model tahun 2017 seluas 266 ha ini Gapoktan Wira Usaha mendapatkan paket bantuan pemerintah berupa bantuan benih Inbrida 25 kg/ha; paket bantuan fasilitasi demplot area seluas 100 ha terdiri dari Kapur Pertanian, Pupuk Organik dan Pupuk KCL masing-masing sebanyak 4 kw/ha serta pendampingan intensif para Penyuluh Pertanian dan Petugas POPT Dinas Pertanian TPH Kabupaten Lampung Tengah.

Sugiono Kepala UPTD Kecamatan Trimurjo menambahkan bahwa ketepatan waktu tanam kegiatan gadu model bulan Oktober 2017 memang sengaja dipilih petani karena pada saat itu serangga tidak sedang migrasi dan berkembang biak. Sehingga produksi padi terhindar dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Begitu halnya dengan musim tanam berikutnya, petani diwilayah Trimurjo akan menunda pertanaman seluas 1.930 ha yang semula direncanakan pada Maret 2018 akan dilaksanakan pada April 2018.

Alasan penundaan adalah bulan Maret 2018 merupakan mongso songo (dalam Pranoto Mongso pada kalender Jawa Kuno yang masih digunakan petani).

Menurut kepercayaan dan pengalaman petani pada bulan tersebut bertepatan dengan masa perkembangan serangga hama yang cukup tinggi, sehingga kurang tepat untuk melakukan penanaman karena akan berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas padi.

Meski bermandi keringat, petani tampak semangat melakukan panen padi, yang sudah dinantikan hampir empat bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News