Pangan Lokal Harus Berdaulat
Kamis, 02 Februari 2017 – 23:59 WIB

Direktur Archipelago Solidarity Foundation bersama Ketua SPI Henry Saragih dan Dekan Fakultas Pertanian Unpatti Ambon Prof. Dr. Ir. J.M Matinahoru usai diskusi soal Kedaulatan Pangan Berbasis Kepulauan di Unpatti, Ambon, Kamis (2/2). FOTO: Istimewa for JPNN.com
“Karena pulau kecil, maka dengan pembukaan persawahan akan menimbulkan daya tangkapan hujan yang juga kecil.
Hal ini akan sangat sulit untuk menghambat instruisi air laut. Kalau ini terjadi, maka lingkungan aan berubah dan juga ekosistemnya. Ini akan menjadi masalah di kemudian hari,” tuturnya.
Untuk itu, Matinahoru tidak setuju dengan perluasan areal persawahan, tapi justru mendorong pangan lokal yang sesuai dengan kondisi pulau-pulau kecil di Maluku. Perluasan sawah juga akan semakin mengabaikan pangan lokal, padahal selama ini beras telah menggeser sagu dan umbi-umbian sebagai pangan masyarakat di Maluku.
“Ini yang kami harapkan mendapat perhatian dari semua orang,” jelas Matinahoru.(fri/jpnn)
Politik pangan harus mengedepankan pemanfaatan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan. Untuk itu, pemerintah tidak sekadar mengembangkan areal
Redaktur & Reporter : Friederich
BERITA TERKAIT
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- David Herson Optimistis Target Swasembada Pangan di Era Presiden Prabowo Akan Tercapai
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Perum Bulog