Panglima Ukraina Sebut 1,5 Juta Tentara Rusia Bakal Serbu Kiev

Panglima Ukraina Sebut 1,5 Juta Tentara Rusia Bakal Serbu Kiev
Warga Ukraina yang tinggal di Jepang memegang poster dan bendera selama demonstrasi mengecam Rusia atas tindakannya di Ukraina, dekat kedutaan Rusia di Tokyo, Jepang, Rabu (23/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/wsj.

jpnn.com, JAKARTA - Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi pada Kamis mengatakan bahwa ibu kota Ukraina bakal diserang lagi oleh Rusia.

"Menurut perkiraan kami, mereka (Rusia) memiliki cadangan 1,2-1,5 juta orang ... Rusia sedang melatih sekitar 200.000 tentara baru. Saya yakin mereka akan melakukan perjalanan lainnya ke Kiev," kata Zaluzhnyi kepada majalah The Economist.

Zaluzhnyi membantah klaim yang menyebutkan ada masalah di Rusia terkait menurunnya tekad untuk perang.

"Mobilisasi Rusia berjalan. Tidak benar bahwa masalah mereka sangat serius sehingga orang-orang ini tidak akan berperang. Mereka akan (berperang)," ucap Zaluzhnyi.

"Saya belajar dari dua perang Chechnya -- itu sama. Mereka mungkin tidak dibekali senjata dengan baik, namun mereka masih menjadi masalah bagi kami."

Menurut Zaluzhnyi, Ukraina tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk meluncurkan operasi besar-besaran lagi di garis depan, namun upaya untuk memperoleh sumber daya tersebut masih berlangsung.

"Saya tahu bahwa saya mampu mengalahkan musuh ini. Namun saya membutuhkan sumber daya. Saya membutuhkan 300 tank, 600-700 IFV (kendaraan tempur infantri) dan 500 howitzer. Lantas, saya berpikir bahwa sangat realistis untuk mencapai batas 23 Februari," katanya.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sebelumnya saat wawancara dengan majalah Newsweek mengatakan bahwa pasukan angkatan mereka tidak berencana menghentikan serangan selama musim dingin. (ant/dil/jpnn)

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi pada Kamis mengatakan bahwa ibu kota Ukraina bakal diserang lagi oleh Rusia


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News