Panwas Diminta Antisipasi Serangan Senja

Panwas Diminta Antisipasi Serangan Senja
Panwas Diminta Antisipasi Serangan Senja

jpnn.com - JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memerintahkan seluruh jajaran pengawas pemilu di Indonesia mengintensifkan pengawasan terutama sehari menjelang pelaksanaan pemilu legislatif, Rabu (9/4).

Menurut anggota Bawaslu, Daniel Zuhron, pengawasan perlu diperketat karena saat ini merebak rumor akan adanya oknum peserta pemilu yang melakukan politik uang ke tengah masyarakat.

"Pastikan kontrol malam nanti, karena ada rumor terkait pemberian uang dan lain-lain.  Nanti malam, senja, pasti ada yang berkeliaran (oknum peserta pemilu). Jangan sampai ada yang membawa apapun (materi sebagai bentuk suap)," kata Daniel mengingatkan seluruh jajaran Bawaslu Provinsi dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) se-Indonesia lewat teleconference yang  digelar dari kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (8/4).

Pandangan senada juga dikemukakan anggota Bawaslu lainnya, Nasrullah. Bahkan dugaan adanya politik uang, katanya, antara lain sebagaimana hasil temuan kepolisian di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang mengamankan uang hingga ratusan juta rupiah dalam sebuah operasi.

"Saya minta tolong kasus Gunung Kidul segera diungkap. Temui Kapolres, ucapkan selamat dan terimakasih. Langsung tindaklanjuti. Demikian halnya jika ada temuan di provinsi lain, jika ada temuan yang sama, ada praktik yang mencederai proses pemilu, lakukan tindakan," katanya.

Selain di DIY, Bawaslu kata Nasrullah, juga mendapat laporan banyaknya politik uang yang terjadi di Provinsi Jawa Barat.

"Kita mendapat laporan khusus, banyak politik uang. Lakukan tindakan. Selain itu saya juga melihat masih ada alat peraga kampanye, tolong ini jangan ada lagi. Termasuk kawan di DKI," katanya.(gir/jpnn)

 


JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memerintahkan seluruh jajaran pengawas pemilu di Indonesia mengintensifkan pengawasan terutama sehari menjelang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News