Partai Busuk Hasilkan Kepala Daerah Korup

Partai Busuk Hasilkan Kepala Daerah Korup
Partai Busuk Hasilkan Kepala Daerah Korup
"Jadi, partai lah yang sejatinya sangat menentukan. Partai menjadi saringan awal para calon," ujar Ade Irawan kepada JPNN di Jakarta, kemarin (6/8).

Sayangnya, lanjut dia, partai tidak memerankan diri sebagai alat saring yang baik. "Mestinya proses penjaringan dipergunakan secara serius untuk mencari calon yang punya integritas. Tapi faktanya, sampai sekarang ini partai hanya mencari uang dari calon. Partai tak peduli calon berintegritas atau tidak," cetus Ade.

Jadi, selama perilaku partai politik masih seperti itu dalam melakukan seleksi calon yang akan diusung di pemilukada, maka peluang kepala daerah dijerat kasus korupsi saat menjabat, masih berpeluang besar.

"Tetap akan muncul masalah tatkala pencalonan masih harus lewat partai politik. Kalau partainya sehat, kepala daerahnya (hasil pemilukada, red) juga sehat. Kalau partainya sakit, kepala daerahnya juga sakit (berperilaku korup, red)," terang Ade.

JAKARTA - Banyak kepala daerah yang belum lama menjabat, tiba-tiba tersangkut kasus hukum dan masuk penjara. Gubernur Sumut Syamsul Arifin yang saat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News