Partisipasi Sekolah Siswa Cacat Masih Rendah

Partisipasi Sekolah Siswa Cacat Masih Rendah
Partisipasi sekolah siswa cacat masih rendah. Foto: Ilustrasi/Dok JPNN.com

Untuk itu dia menuturkan Kemendikbud akan terus mendorong pemda-pemda yang telah berkomitmen terhadap layanan pendidikan khusus, untuk mendirikan SLB-SLB baru.

Saat ini jumlah SLB di seluruh Indonesia ada 1.174 unit. Sedangkan sekolah inklusi berjumlah 2.430 unit. Saat ini masih ada 112 pemerintah kabupaten yang belum memiliki unit SLB satupun.

Faktor berikutnya adalah budaya orangtua. Meskipun banyak orangtua anak-anak difabel yang terpelajar, tetapi ada yang tidak mau menyekolahkan anaknya.

"Masih ada budaya malu," jelas Mudjito.

Sehingga peningkatan akses layanan pendidikan khusus ini juga merambah pada orangtua. Dia menuturkan para orangtua anak-anak penyandang cacat, harus memiliki kesadaran bahwa anak mereka tetap berhak menuntut ilmu.

Kendala terakhir yang dihadapi pendidikan layanan khusus ini adalah ketersediaan tenaga pendidikan. Untungnya saat ini sejumlah pemda sudah berinisiatif menyekolahkan guru-guru reguler untuk kuliah bidang pendidikan layanan khusus. Setelah kuliah singkat selama dua semester, para guru itu sudah memiliki kompetensi untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus.(wan)


BANDUNG - Akses pendidikan bagi anak-anak penyandang cacat (difabel) masih rendah. Catatan angka partisipasi murni (APM) antara siswa normal dengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News