Pasar Ban Domestik Potensial, Tumbuh 11 Persen

Karena itu, asosiasi meminta bantuan perwakilan pemerintah di luar negeri untuk aktif mencari pasar baru bagi industri ban dalam negeri.
Total kapasitas produksi industri ban di Indonesia mencapai 80 juta ton. Sementara itu, utilitasnya hanya mencapai 47 juta ton.
Dari angka tersebut, sebanyak 70 persen penjualan ditopang ekspor, domestik (20 persen), dan pabrik perakitan otomotif (10 persen).
Menurut Azis, selama ini 62 persen bahan baku ban mengandalkan impor. Untuk menekan biaya produksi, industri ban meminta pemerintah segera menurunkan harga gas.
Sebab, tidak hanya menjadi bahan bakar di industri itu, gas juga menjadi bahan baku pendukung industri ban.
’’Beberapa bahan baku yang masih menggunakan gas antara lain carbon black, karet sintetis, maupun karet kimiawi. Kontribusi bahan baku tersebut besar sekali terhadap total bahan baku. Sebab, kontribusi karet alam sebenarnya hanya 25 persen dari total bahan baku,’’ imbuhnya.
Dia menyatakan, jenis bahan baku itu selama ini masih mengandalkan impor karena minimnya pasokan dalam negeri dan mahalnya harga gas.
Bahan baku berkontribusi 45 persen terhadap total biaya produksi. Sementara itu, komponen energi berkontribusi lima persen.
SURABAYA – Pasar ban di Indonesia mulai mengalami perbaikan permintaan. Pada triwulan ketiga ini, pasar industri ban mampu tumbuh 8–11
- Bank Mantap Gandeng MUF Hadirkan Program Fasilitas Pembiayaan DP 0%
- Yuk Cicil Emas di Pegadaian, Dapatkan Diskon Hingga Jutaan
- Mau Jualan Frozen Food Agar Siap Edar? Simak 6 Tip Penting dari Ninja Xpress
- Fujifilm Meluncurkan Kamera Analog Instax Mini 41, Intip Fitur dan Harganya
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Bank Aladin Syariah & PP Muhammadiyah Perkuat Sinergi Lewat Edukasi Digital