Pasar Induk Cipinang Kebakaran, Bappanas Imbau Masyarakat Tak Cemas soal Stok Beras

jpnn.com - JAKARTA - Kebakaran di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta yang terjadi pada Selasa siang (21/3) dinilai tidak berpengaruh pada stok beras.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan stok beras milik pedagang dan Perum Bulog aman.
"Kami sudah cek, beras pedagang dan 5.000 ton beras BULOG yang dikelola Food Station aman, karena yang terbakar gudang packaging," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (22/3).
Arief mengaku lega ketika mengetahui bahwa tidak ada korban jiwa dan tidak ada beras yang ikut terbakar. Artinya tidak ada beras yang terbuang, mengingat saat ini stok beras di PIBC masih terus diupayakan untuk ditingkatkan.
Menurutnya, ketersediaan stok beras baik di petani, penggilingan, Bulog, maupun pedagang harus dijaga serta dimanfaatkan dengan baik.
"Hal ini sejalan dengan arahan Presiden yang menyampaikan untuk menjaga pasokan dan harga beras jelang puasa dan lebaran tahun 2023 ini. Selain itu, harga beras harus dihitung dan dijaga keseimbangannya karena menentukan pengendalian inflasi," katanya.
Arief pun meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena kondisi beras di PIBC dipastikan aman dan tidak mengganggu distribusi beras untuk DKI Jakarta dan sekitarnya.
“Aktivitas perdagangan dan pendistribusian beras jelang Ramadan dan hari Kamis besok juga dipastikan tetap berjalan normal dan tidak mengalami gangguan," katanya.
Kebakaran di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta yang terjadi pada Selasa siang (21/3) dinilai tidak berpengaruh pada stok beras.
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir