Pascakenaikan BBM, Pasar Makin Sepi, Apalagi Jika Zero ODOL Diterapkan, Pedagang Pusing

Pascakenaikan BBM, Pasar Makin Sepi, Apalagi Jika Zero ODOL Diterapkan, Pedagang Pusing
Pedagang mengeluhkan kondisi pasar makin sepi sejak kenaikan BBM. Ilustrasi: Wenti Ayu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mujiburrohman menyampaikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menurunkan omzet mereka.

Dia memprediksikan penurunan omzet para pedagang pasar tradisional sebesar 30-40 persen.

Mujiburrohman mengatakan jika pemerintah jadi menerapkan kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Load), penurunan omzet yang dialami para pedagang pasar ini, bahkan bisa mencapai 50 persen.  

“Harga BBM naik saja sudah memberatkan pedagang pasar, apalagi jika pemerintah jadi memberlakukan kebijakan Zero ODOL pada awal tahun depan,” keluh Mujiburrohman dalam keterangannya, Selasa (13/9).

Dia mengutarakan kelebihan muatan dan dimensi itu bisa membuat harga jual menjadi jauh lebih murah. Sebab, biaya angkutan barang mau memuat  satu kilogram dan satu ton sama saja.

Jika Zero ODOL itu diterapkan menyusul naiknya harga BBM, lanjutnya semua menjadi serba membingungkan. Dia yakin para sopir truk pasti akan menolak kebijakan ini, karena mereka tidak ingin memberatkan klien atau konsumen mereka. 

"Begitu juga dengan pedagang pasar tidak ingin memberatkan masyarakat karena harga jual terpaksa akan dinaikkan,” katanya. 

Menurutnya, kondisi itu sudah pasti akan mengurangi daya beli masyarakat di tengah ekonomi yang masih sulit akibat terjadinya pandemi Covid-19 baru-baru ini.

Pedagang mengeluhkan kondisi pasar makin sepi sejak kenaikan BBM. Kondisi tersebut akan makin parah jika Zero ODOL ditetapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News