Pasien COVID-19 Berusia di Bawah 50 Tahun Rentan Terkena Strok, Waspada!

Pasien COVID-19 Berusia di Bawah 50 Tahun Rentan Terkena Strok, Waspada!
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - COVID-19 baru-baru ini dianggap menyebabkan peningkatan pembekuan darah, yang akan meningkatkan risiko seseorang terkena strok.

Sejumlah pasien di Mount Sinai telah didiagnosis menderita stroke serius, meski berusia di bawah 50 tahun tanpa kondisi kesehatan mendasar.

"Virus ini tampaknya menyebabkan peningkatan pembekuan di pembuluh darah besar, yang menyebabkan stroke parah," kata ahli bedah saraf Dr Thomas Oxley, seperti dilansir laman MSN, Rabu (6/5).

"Laporan kami menunjukkan peningkatan tujuh kali lipat dalam kejadian stroke mendadak pada pasien muda selama dua minggu terakhir. Sebagian besar pasien ini tidak memiliki riwayat medis masa lalu dan berada di rumah dengan gejala ringan (atau dalam dua kasus, tanpa gejala) dari COVID," jelas Oxley.

Strok iskemik terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat, menyebabkan sel-sel otak mati.

Sangat jarang orang berusia 30-an dan 40-an mengalami strok serius; dalam sebuah surat kepada New England Journal of Medicine, tim Oxley menulis bahwa selama periode 12 bulan terakhir, mereka telah mengobati "rata-rata 0,73 pasien setiap 2 minggu di bawah usia 50 tahun dengan stroke pembuluh darah besar." Itu di bawah 2 pasien per bulan.

Dokter juga melaporkan bahwa beberapa pasien menunda menelepon 911, mungkin karena mereka tidak membuat hubungan antara gejala stroke dan coronavirus mereka, dan enggan membebani sistem perawatan kesehatan yang sudah kewalahan.

Namun, dalam kasus strok, perawatan cepat sangat penting, perawatan yang paling efektif harus dilakukan secara ideal dalam waktu 6 jam.

COVID-19 dianggap bisa menyebabkan peningkatan pembekuan darah yang meningkatkan risiiko pasien di bawah usia 50 tahun terkena strok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News