PBSI Perketat Pengamanan Usai Wiranto jadi Korban Penusukan

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menyesalkan peristiwa penyerangan terhadap Ketua Umum PP PBSI Wiranto di Pandeglang, Kamis (10/10) siang.
"Kami sangat menyayangkan penyerangan terhadap Pak Wiranto, bahkan sampai menyebabkan luka-luka," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto saat dihubungi Antara.
Seluruh anggota organisasi PBSI berharap agar Wiranto bisa segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasanya, baik sebagai Menko Polhukam maupun Ketua Umum PP PBSI.
"Kami semua mendoakan supaya Pak Wiranto cepat sembuh dan bisa cepat kembali bekerja, karena pasti sudah banyak sekali tugas-tugas yang menanti beliau, banyak yang harus dipikirkan juga," ujar Budi.
Lebih lanjut, dia memastikan kegiatan-kegiatan di PBSI tidak akan terlalu terpengaruh dengan adanya kejadian penyerangan terhadap Wiranto tersebut. Seluruh kegiatan bulu tangkis tetap akan berjalan dengan normal.
"Kalau dibilang terpengaruh, sepertinya tidak. Karena organisasi ini kan berjalan secara kolektif. Jadi, semua agenda atau kegiatan bisa tetap berjalan seperti biasa," tutur Budi.
Sementara itu, masih berkaitan dengan peristiwa penyerangan itu, PBSI berencana untuk memperketat pengamanan, terutama ketika sedang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dihadiri oleh Wiranto.
"Keamanan pasti akan dievaluasi lagi dan mungkin akan diperketat. Kami pasti akan mengikuti aturan atau protap yang sudah ditentukan oleh pihak protokol," ungkap Budi.
PBSI berharap agar Wiranto bisa segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasanya.
- Daniel Marthin Masih dalam Pemulihan Cedera Lutut, BakRi Kembali Mentas
- Sudirman Cup 2025: Indonesia Turunkan Kekuatan Terbaik Lawan Thailand
- Sudirman Cup 2025: Indonesia vs Denmark Diwarnai Kontroversi, Begini Reaksi PBSI
- Ganda Campuran Masih Kurang Memuaskan, PBSI Coba Formula Rinov/Gloria Lawan Denmark
- Dengan Perban di Lutut, Ester Nurumi Tri Wardoyo Bersiap Menuju Sudirman Cup 2025
- Piala Sudirman 2025: Kapan Perjuangan Indonesia Dimulai?