PDIP: Pemerintah Harus Ambil Alih Blok Mahakam
Rabu, 25 Juli 2012 – 15:53 WIB
Saat ini, kata dia, Total dan Inpex sudah mengajukan perpanjangan kontrak selama 25 tahun hingga 2042. Dari kontrak yang ada sekarang, jatah kedua kontraktor itu adalah 40 persen produksi minyak dari produksi perhari 93.000 BOD, alias 37.200 barel. Dari jumlah itu, dengan asumsi harga minyak perbarel adalah USD 100, maka nilainya USD 3,72 juta.
Dari gas di Blok Mahakam, jatah kedua kontraktor adalah 30 persen dari produksi perhari 2200 MMSCFD atau 660 MMSCFD yang setara 660 ribu MMBTO. Jika diasumsikan harga pers MMBTO adalah USD 5, maka nilai total pemasukan kedua kontraktor perhari adalah USD 3,30 juta.
Total pemasukan perhari kedua perusahaan dari Blok Mahakam adalah USD 7,02 juta atau sekitar USD 210,6 juta perbulan, atau setara Rp 1,98 triliun perbulan. Pendapatan itu bisa bertambah karena, seperti gas dari blok Mahakam, dibawa ke Bontang untuk diproses menjadi gas elpiji yang laku bak kacang goreng seharga USD 18 dolar ke Jepang dan Korea Selatan.
“Apabila kontrak dihentikan pada saat habis masa berlaku pada 2017, maka uang itu akan mengalir ke kas negara dengan catatan pengerjaan diserahkan ke perusahaan negara,” kata Daryatmo.
JAKARTA – PDIP mendesak pemerintah mengambil alih kontrak karya migas Mahakam sekaligus menghentikannya dari tangan asing. Menurut PDIP, penerusan
BERITA TERKAIT
- Puluhan Perusahaan Raih Top Human Capital Awards 2024
- Mitrabangun.id Kini Buka Cabang di Surabaya
- Kemasan Rokok Polos Dinilai Menghambat Hak-hak Konsumen
- Bea Cukai Bangun Kesadaran Generasi Muda Terhadap Aturan Kepabeanan Lewat Kegiatan Ini
- OttoDigital dan Bank Index Berkolaborasi Tingkatkan Digitalisasi Finansial & Kepuasan Pelanggan
- Lewat Program Swadaya, Mitra Driver Gojek Buktikan Anak Muda Bisa Miliki Rumah Impian