Pebisnis di Padang Ajukan Gugat Praperadilan Terhadap Polda Sumbar

Pebisnis di Padang Ajukan Gugat Praperadilan Terhadap Polda Sumbar
Sidang gugatan praperadilan yang diajukan perempuan bernama Reni Rani atas penetapan tersangka oleh Polda Sumbar. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, PADANG - Seorang perempuan bernama Reni Rani menggugat praperadilan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumatera Barat (Sumbar) ke Pengadilan Negeri Padang.

Gugatan itu dilayangkan karena dia tidak terima ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penipuan bisnis pelumas yang dilaporkan ke Polda Sumbar.

Reni Rani mengajukan gugatan praperadilan ke PN Padang dengan nomor perkara 6/Pid.Pra/2023/PN Pdg.

Dalam sidang praperadilan dengan hakim tunggal Anton Rizal Setiawan pada Senin (4/12), Reni Rani mengatakan penetapannya sebagai tersangka tidak sah, karena dia tidak menerima SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) dari Kepolisian.

Reni juga mengatakan dirinya tidak bisa ditetapkan sebagai tersangka karena hanya bekerja sebagai marketing lepas atau broker.

Pebisnis asal Padang itu juga tidak menandatangani surat perintah penahanan. Menurut dia, penyidik juga tidak menghadirkan saksi ahli perdata dan pidana terkait kasus penipuan yang dituduhkan kepada dirinya.

Sementara Direktur Kriminal Umum Polda Sumbar Kombes Andri Kurniawan mengatakan gugatan praperadilan merupakan hak dari seorang tersangka dan diatur dalam KUHAP.

Menurut Andri, sejauh ini penyidik Polda Sumbar telah mengantongi dua alat bukti serta kelengkapan administrasi penyidikan (mindik) yang diperlukan dalam rangka menetapkan Reni Rani sebagai tersangka

Seorang pebisnis bernama Reni Rani mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan tersangkanya terhadap Polda Sumbar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News