Pedagang di Manokwari Tewas Dibacok, Leher Ditusuk, Pelaku Ternyata
"Pelaku baru kami tangkap dan akan diperiksa. Apabila ada keterangan baru yang mengarah ke pelaku lainnya, kami akan kejar," ucap dia.
Ia menegaskan bahwa tindakan kriminal yang menghilangkan nyawa orang lain tidak diberikan dispensasi berupa penyelesaian adat, sebab dapat menimbulkan kontraproduktif terhadap upaya penegakan hukum.
Kepolisian juga menyarankan agar pihak keluarga korban segera memberikan informasi jika memperoleh intimidasi dari keluarga atau kerabat dari pelaku.
"Tidak ada kata damai, jangan buat yurisprudensi yang salah. Hukum normatif harus diterapkan supaya pelaku kapok," ucap Rivadin Simangunsong.
Dalam waktu dekat, kata dia, Polresta Manokwari segera menggelar operasi pemberantasan aksi premanisme untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif.
Kepolisian berharap seluruh ketua paguyuban maupun kelompok masyarakat lainnya berperan aktif memberikan laporan jika melihat ada aksi premanisme di wilayah setempat.
"Setelah imbauan kami keluarkan, operasi premanisme digelar supaya tidak ada lagi kriminalitas yang menyebabkan orang lain meninggal dunia," tegas Simangunsong.
Kepala Satreskrim Polresta Manokwari AKP Nirwan Fakaubun menerangkan, pelaku setelah melakukan penikaman terhadap korban langsung melarikan diri ke daerah Pasir Putih dan membuang barang bukti berupa pisau.
Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap AM, 30, pedagang helm di Manokwari, Papua Barat pada Senin (4/9) sekitar Pukul 09.30 WIT.
- 6 Kasus Pembunuhan & Penemuan Mayat Waktu Berdekatan, Terakhir Paling Gempar
- Pelaku Pembunuhan di Lampung Barat Ternyata Masih Kerabat
- Wamendagri: Musrenbang Papua Barat 2024 jadi Momentum Perbaikan Pelayanan kepada Rakyat
- 2 Tahun Pimpin Papua Barat, Paulus Waterpauw Sukses Bawa Perubahan
- Misteri Mayat Wanita Tanpa Busana di Kampar Terungkap, Oh Ternyata
- Ini Tampang 3 Pelaku Pembunuhan Perempuan di Sukoharjo, 2 Orang Terduduk di Kursi Roda