Pedagang Pasar Andir Kecewa, Minta Fasilitas Lekas Diperbaiki

Pedagang Pasar Andir Kecewa, Minta Fasilitas Lekas Diperbaiki
Kondisi pasar Andir di Bandung tampak kumuh dan tidak terawat. Para pedagang mengeluh fasilitas seperti ubin berlubang yang tidak kunjung diperbaiki PD Pasar Bermartabat selaku pengelola. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Para pedagang pasar Andir di Bandung mengeluhkan fasilitas di dalam bangunan yang tak kunjung diperbaiki pengelola. 

Dikelola langsung oleh PD Pasar Bermartabat, kondisi Pasar Andir kian memprihatinkan. 

Ubin lantai di dalam pasar banyak yang sudah rusak, tak sedikit bahkan berlubang dan dibiarkan begitu saja. Kondisi ini cukup berbahaya, karena bisa berisiko membahayakan pengunjung.

"Banyak ibu-ibu yang belanja sama anaknya, tengok kanan-kiri terus jatuh karena enggak tahu kalau di depan ubinnya berlubang. Itu sering terjadi," kata salah seorang pedagang Pasar Andir Ade ditemui di kiosnya, Jum'at (3/12). 

Ade menyebutkan kondisi seperti ini sudah dibiarkan sejak pengelolaan dipegang oleh PD Pasar Bermartabat di tahun 2018. 

Setiap bulan, kata dia lagi, para pedagang rutin menyetor uang pemeliharaan pasar kepada petugas sebesar Rp 72 ribu per kios. Itu pun di luar uang listrik. 

"Seperti kios saya ini sewa dua kios, jadinya per bulan saya keluar uang sekitar Rp 144 ribu, kalau digabung sama uang listrik ya sekitar Rp 360 ribuan," ucap Ade. 

Sementara di Pasar Andir sendiri ada sekitar 3.600 kios yang menempati ruko berukuran kecil itu. "Di Pasar Andir jumlah kiosnya hampir 3.600, kalikan saja setiap bulannya berapa, bisa miliaran. Itu uang pemeliharaannya ke mana?" sambungnya. 

Pedagang Pasar Andir di Bandung mengeluhkan fasilitas pasar yang tak kunjung diperbaiki sehingga membuat kondisi pasar tampak kumuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News