Pedas Banget! Media Asing Sentil Penanganan COVID-19 di Indonesia

Pedas Banget! Media Asing Sentil Penanganan COVID-19 di Indonesia
Pengunjung saat berwisata ke Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/8). Mereka memanfaatkan libur Hari Raya Idul Adha 1441 H untuk berekreasi dan melepas penat di tengah pandemi COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN

Mereka kerap berkerumun di toko, pasar, kafe, hingga restoran.

Pada awal wabah, menurut Paddock, Presiden Joko Widodo meremehkan pandemi. Ia baru mengakui keparahan COVID-19 pada Maret, ketika pemerintah mengonfirmasi kasus pertama.

"Setelah itu, secara lambat, ia menutup bisnis dan sekolah serta membatasi perjalanan, tetapi cepat untuk mengangkat pembatasan bahkan ketika kasus terus meningkat," sambungnya.

Ketika Indonesia masuk ke tahap new normal, ia mengancam akan memecat menteri kabinet karena tidak berbuat lebih banyak untuk mengendalikan pandemik.

"Dengan tidak adanya pesan terpadu dari pemerintah nasional, pejabat lokal dan oportunis telah mengisi kesenjangan," kata Paddock.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang saat ini fokus pada Palang Merah Indonesia (PMI) mengatakan, Indonesia memiliki kesalahan di awal wabah karena Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminimalkan keparahan.

Sejumlah pejabat disebut kerap mempromosikan pengobatan COVID-19 di Indonesia yang jauh dari sifat keilmiahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News