Pefindo Naikkan Peringkat SIG Menjadi idAA+ Positif

Pefindo Naikkan Peringkat SIG Menjadi idAA+ Positif
PT Semen Indonesia (SIG) turut berpartisipasi dalam mengatasi persoalan sampah kota dengan prinsip ekonomi sirkular melalui konversi sampah menjadi refuse-derived fuel (RDF). Foto dok SIG

jpnn.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menaikkan peringkat PT Semen Indonesia (SIG) menjadi idAA+ Positif, dari sebelumnya idAA+ Stabil.

Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar perseroan yang kuat, fasilitas produksi dan logistik yang terdiversifikasi dengan baik, dan profil keuangan yang sehat.

Selain menetapkan peringkat perusahaan, Pefindo juga menetapkan peringkat IdAA+ untuk Obligasi Berkelanjutan II, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh perseroan.

Peringkat tersebut menunjukkan kemampuan kuat SIG untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan perseroan menyambut positif keputusan Pefindo yang telah menaikkan peringkat SMGR menjadi idAA+ Positif.

Di tengah kondisi pasar semen domestik yang kompetitif, kenaikan peringkat ini menjadi pengakuan akan kemampuan perseroan dalam menjaga kinerja agar tetap positif sekaligus kemampuan dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.

“Penyematan idAA+ Positif menjadi motivasi bagi kami untuk meningkatkan kemampuan sebagai pemimpin di industri bahan bangunan tanah air, melalui penyediaan inovasi layanan dan produk yang berkualitas untuk beragam kebutuhan pembangunan. Kami juga siap mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui peningkatan operational excellence, hingga pengelolaan finansial yang baik,” kata Vita.

Pada 2022, SMGR berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 15,5% menjadi Rp 2,365 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,047 triliun.

Peringkat tersebut menunjukkan kemampuan kuat SIG untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, dibandingkan dengan emiten lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News