Pegancam Bom Pesawat Malaysia Mulai Disidangkan di Melbourne

"Saya tidak tahu siapa yang membuat keputusan itu," kata Hakim Michael McInerney.
"Kenapa kalian tidak segera menurunkan para penumpang?" ujarnya.
"Saya tidak mengerti mengapa dalam situasi seperti ini mereka dibiarkan dalam pesawat selama dua jam setelah mengalami hal yang tidak ingin Anda lihat atau alami," tambah McInerney.

Taktik polisi
Dalam persidangan, Jaksa Krista Breckweg berunding dengan polisi dan mengatakan bahwa penundaan tersebut merupakan keputusan taktis oleh Kepolisian Victoria.
Polisi, katanya, ingin memastikan bahwa tidak ada orang lain dalam pesawat yang turut membantu Marks.
Pria berusia 25 tahun itu telah mengaku bersalah atas satu dakwaan yaitu mengancam dengan kekerasan untuk mengendalikan pesawat.
Persidangan mengungkap bahwa "bom" tersebut ternyata adalah speaker portabel dan baterai.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan