Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'

"Sebenarnya kalau mau diurutkan, keresahan kita mungkin ada lima ratus atau seribu lebih … jadi bersama dengan elemen masyarakat lainnya kami sepakat bahwa unjuk rasa ini ada dalam satu payung perlawanan: turunkan Prabowo-Gibran, bubarkan Kabinet Merah-Putih, dan bangun demokrasi kerakyatan," kata Agil kepada ABC.
Ia mengatakan kalau pun kebijakan efisiensi pemerintah tersebut direvisi, itu saja tidak cukup.
"Karena banyak isu-isu lain yang sampai saat ini masih terus berjalan, misalnya perampasan tanah adat di mana-mana, korupsi yang semakin jadi budaya … isu efisiensi ini hanya puncak dari semua itu yang memicu aksi ini."
Sadar kalau tuntutan mereka sulit untuk dipenuhi dalam satu kali aksi, Agil mengatakan forum masyarakat bersama dengan mahasiswa telah siap untuk terus melawan.
"Ada komitmen bersama bahwa kita akan tetap melawan … kami ingin menunjukkan bahwa rakyat itu besar dan sebenarnya bisa melakukan apa pun kalau pemerintahnya macam-macam."
Ia percaya sebagian besar masyarakat, bukan hanya mahasiswa, berbagi keresahan yang sama saat ini.
"Saya berharap elemen masyarakat lain bisa ikut turun ke jalan, jangan menganggap kalau mahasiswa udah aksi itu berarti mereka sudah terwakili, saya rasa lebih baik kita bareng-bareng turun, bareng-bareng mendesak … karena belum tentu juga mahasiswa menyampaikan keresahan yang dirasakan elemen masyarakat lainnya.
Seruan dari mahasiswa Indonesia di luar negeri
Bukan hanya dari dalam negeri, pernyataan sikap juga diserukan oleh mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di luar negeri.
Pelajar Indonesia di luar negeri ikut memberikan dukungan kepada aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia