Pelajar Migran di Australia Berbagi Cerita Lewat Lagu

Pelajar Migran di Australia Berbagi Cerita Lewat Lagu
Pelajar Migran di Australia Berbagi Cerita Lewat Lagu

Lagu berjudul 'Same Drum' ini mengirimkan pesan kuat bagi para migran di Australia, khususnya para pemuda migran, untuk menikmati kehidupan di negara barunya, tanpa harus melupakan asal usul mereka.

"Proyek ini adalah kesempatan unik bagi anak-anak muda ini untuk menjadi pengagas dalam menceritakan kisah kehidupan mereka sendiri," ujar Poppy.

Para pelajar yang terlibat berkerja sama dengan sejumlah tim profesional untuk menulis dan merekam lagu, serta terlibat dalam pembuatan video musik.

Diantara tim profesional adalah penulis David Vincent Smith, sinematografer Matsu, penari Rita Nita, pembuat film Gemma Parsons dam musisi Scott Griffiths dari kelompok hiphop Downsyde, yang berbasis di Perth.

Menggunakan seni untuk bantah persepsi

Selain Rita adalah pula Frank Mucho, usia 17 tahun yang menunjukkan aksi rap-nya. Ia mengatakan ingin terlibat proyek ini untuk membantas persepsi soal warga pendatang di Australia.

Pelajar Migran di Australia Berbagi Cerita Lewat Lagu Photo: Scott Griffiths (kanan) dan Frank Mucho (kiri) di studio rekaman saat merekam lagu 'Same Drum' (Supplied: Poppy van Oorde-Grainger)

"Laporan akhir-akhir ini soal pemuda asal Sudan Selatan terlibat dalam aksi gang dan lainnya," ujar Frank yang berasal dari Rwanda.

"Media memberitakan sisi buruk dari warga pendatang tapi video ini menunjukkan sisi yang berbeda dari orang-orang ini."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News