Pelajari Pelatihan Vokasi, Kirgizstan Kunjungi 4 Balai Latihan Kerja

Pelajari Pelatihan Vokasi, Kirgizstan Kunjungi 4 Balai Latihan Kerja
Kirgizstan mengirimkan 14 delegasi untuk melihat lebih dekat pelatihan vokasi di 4 BLK di Indonesia. Foto: Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kirgizstan tertarik mempelajari sistem pendidikan dan pelatihan Vokasi di Indonesia. Mereka mengirimkan 14 delegasinya untuk melihat lebih dekat pelatihan vokasi di 4 Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Delegasi Kirgizstan mengunjungi BLK Bandung dan BLK Lembang, pada hari ini, Selasa (19/11). Kemudian pada tanggal 21 s.d 22 November 2019 direncanakan akan mengunjungi BLK Semarang dan BLK Solo

“Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan observasi terhadap implementasi Sistem Pelatihan Kerja Nasional, khususnya kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) termasuk pelaksanaan Sertifikasi Uji Kompetensi,” ungkap Sekretaria Ditjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan, Surya Lukita.

Hal tersebut disampaikannya seusai menerima Delegasi Kementerian Pendidikan dan Sains Republik Kirgizstan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (18/11).

Dalam rangka menekan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia kompeten, Pemerintah Republik Kyrgyzstan telah mengeluarkan kebijakan terkait optimalisasi pendidikan professional serta pengembangan sumber daya manusia.

“Ini merupakan kunjungan pertama dari Delegasi Kirgizstan, dan tentu kita sangat menyambut baik atas kunjungan ini, karena nantinya kita bisa saling berbagi informasi satu sama lain terkait pengembangan pelatihan vokasi dari kedua negara,” kata Surya.

Surya menyampaikan saat ini Kirgizstan dihadapkan pada persoalan mengenai Strategi Pengembangan Pendidikan Nasionalnya, menurutnya sistem TVET (Technical and Vocational Education Training) yang ada di Kirgizstan, masih belum memenuhi persyaratan untuk menghasilkan tenaga kerja profesional dan memiliki kompetensi.

“Maka dari itu, kita paparkan mengenai implementasi konsep TVET yang telah kita jalankan sampai saat ini yang pada akhirnya nanti akan menghasilkan suatu output berupa sertifikasi atau pengakuan kompetensi bagi mereka yang telah kompeten dibidangnya masing-masing,ungkap Surya”.

Kirgizstan tertarik mempelajari sistem pendidikan dan pelatihan Vokasi di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News