Pelemahan Rupiah Berpotensi Naikkan Harga BBM

Pelemahan Rupiah Berpotensi Naikkan Harga BBM
SPBU. ILUSTRASI. Foto: Malut Pos/JPNN.com

”Sektor yang terpukul ada importer uang menggunakan USD, tapi income-nya adalah rupiah,” katanya.

Menurut Benny, para pengusaha harus memiliki mekanisme hedging alias lindung nilai untuk menghadapi terpaan kurs.

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menambahkan, Bank Indonesia (BI) perlu meningkatkan volume operasi pasarnya jika ingin rupiah setara dengan yang diasumsikan dalam APBN 2018.

Yakni, Rp 13.400 per USD. Bekal cadangan devisa sebesar USD 131,98 miliar dinilai sangat cukup untuk menormalkan volatilitas rupiah. Namun, konsekuensinya, cadangan devisa bisa terdepresiasi.

”Ini seperti yang dilakukan pada 2016. Ketika itu cadangan devisa turun USD 4 miliar untuk mengintervensi pasar menjelang kuartal akhir,” katanya saat pelatihan wartawan ekonomi kemarin.

Menurut Eko, selama ini BI lebih banyak menjaga volatilitas rupiah, tapi tidak langsung menyasar titik rupiah pada angka tertentu agar mencerminkan fundamental ekonomi.

Sementara itu, tahun ini pasar mempunyai ekspektasi Bank Sentral AS (The Federal Reserve) bakal menaikkan suku bunga acuannya tiga hingga empat kali.

Menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC), USD selalu diproyeksikan menguat terhadap mata uang emerging markets seperti Indonesia.

Bhima Yudistira Adhinegara mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah juga berimbas pada potensi kenaikkan harga harga BBM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News