Pelempar Granat Solo Terkait Penembak

Pelempar Granat Solo Terkait Penembak
Pelempar Granat Solo Terkait Penembak
Menurut Kabareskrim, penembakan dan pelemparan peledak membuktikan ancaman bagi anggota kepolisian selalu ada dan nyata. "Ini mohon jadi perhatian anggota di lapangan agar selalu berhati-hati," ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini.

   

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menambahkan, penyidik masih mempelajari kelompok-kelompok di  sekitar Solo, yang pernah menyerang anggota Polri. "Mereka yang sebelumnya pernah menyerang petugas ada catatannya, itu termasuk yang dicek," katanya.

     

Boy sendiri belum mau menyimpulkan serangan itu didalangi kelompok teroris. Dia hanya menyatakan, polisi sedang mempelajari kemungkinan rangkaian dua serangan itu dengan serangan kelompok tertentu pada anggota polisi. "Bisa saja modusnya karena sakit hati, tapi ini masih dugaan, kita harus menyelidiki lebih cermat," kata mantan Kapoltabes Padang Sumatera Barat ini.

     

Seperti diketahui, pada penyerangan pertama, 17 Agustus 2012, orang tidak dikenal memberondong pos pengamanan di Gemblekan, dengan senjata api FN, yang meninggalkan tujuh selongsong peluru dan menyebabkan dua polisi terluka. Pada serangan kedua, 18 Agustus 2012, di Gladak, pos polisi dilempar dengan granat nanas. Meski tidak menyebabkan korban dan kerusakan material, serangan itu sempat menyebabkan kepanikan dan keresahan.

     

JAKARTA -- Mabes Polri memberi atensi khusus terhadap situasi yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Itu setelah ada insiden pelemparan benda sejenis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News