Pelsus Ancam Hutan Mangrove

Pelsus Ancam Hutan Mangrove
Pelsus Ancam Hutan Mangrove
Meski terbukti telah terjadi kerusakan mangrove, namun Rachmadi mengakui pihaknya belum menginventarisir berapa hektare mangrove yang mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Walaupun begitu, Rachmadi tetap yakin bahwa fakta kerusakan mangrove memang terbukti benar.

"Saya melihat sendiri di lapangan, Pulau Sebuku itu pulau kecil ternyata sudah dirambah juga untuk tambak. Di luar 10 meter bagus tapi di dalam sudah ditebang mangrovenya. Saya curiga sepanjang pantai juga banyak bolong (hutan mangrove gundul, Red) di dalam. Belum lagi karena faktor alam seperti longsor dan gelombang tinggi,” ujarnya.

Apa saja dampaknya jika mangrove rusak" Rachmadi menjelaskan keberadaan mangrove secara alami dapat mencegah terjadinya abrasi. Jika abrasi sudah menyerang, pemukiman yang berada di tepi pantai dipastikan akan diterjang ombak. Tak hanya itu, beberapa jalan yang jaraknya hanya beberapa kilometer juga terancam terkikis air laut.

"Mangrove bisa mencegah abrasi yang besar, jalan negara bisa ambrol dan pemukiman bisa terjamah air laut bila tidak ada mangrove. Potensi perikanan juga terancam karena mangrove sebagai tempat pemijahan ikan," ucapnya.

Khusus untuk kerusakan mangrove akibat tambak, Rachmadi menyebutkan beberapa titik seperti Tabunganen, Aluhaluh, Kintap, dan Batulicin. Yang memprihatinkan, lanjut dia, banyak tambak yang gagal panen justru dibiarkan begitu saja tanpa adanya rehabilitasi mangrove.

BANJARMASIN - Keberadaan pelabuhan khusus (pelsus) di sepanjang garis pantai Kalsel terus menjadi sorotan. Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengancam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News