Peluang dan Risiko Penggunaan Kecerdasan Buatan
Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara
Kamis, 09 Mei 2024 – 06:30 WIB

Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Jakarta Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi
Hal ini menyoroti perlunya pendekatan holistik dalam menangani permasalahan kompleks, di mana regulasi diimbangi dengan kesadaran moral, nilai-nilai kemanusiaan, dan pertimbangan etis dalam setiap langkah pengembangan dan pemanfaatan teknologi.
Diperlukan pendidikan yang cukup tentang dampak moral dari teknologi, upaya meningkatkan pemahaman diri secara menyeluruh, dan penanaman nilai-nilai yang menggalakkan tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan bersama.
Dengan demikian, sementara regulasi penting, kebutuhan akan pemikiran lebih luas dan inklusif dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam masyarakat manusia tidak boleh diabaikan.(***)
Banyak orang, mulai dari kalangan muda hingga senior mulai melirik bagaimana memanfaatkan penggunaan kecerdasan buatan, khususnya dalam dunia pendidikan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
BERITA TERKAIT
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar