Pembakar Lahan Dikecam
Sejumlah pelajar SMA, rata-rata pelajar update status di jejaring sosial seperti BBM (Blackberry Messenger), Twitter, Facebook, dan lainnya terkait kondisi udara di Sampit yang tak sehat. Mulai dari keluhan, hingga cacian kepada para pembakar lahan yang menyebabkan kabut asap tebal yang mengganggu jarak pandang dan membahayakan kesehatan dilontarkan.
Monica Anggraini (16), salah seorang pelajar di SMA Negeri 2 Sampit harus menggunakan masker untuk menjaga kesehatannya.
“Kalau tidak pakai masker bahaya, karena kabut asapnya tebal, bisa membuat sesak nafas kalau dihirup secara langsung,” kata remaja ini kepada Radar Sampit (Grup JPNN), Sabtu (6/9).
Ia juga kerap mengungkap keluhannya tentang kabut asap melalui jejaring sosial. (oes/rm-65/ign)
SAMPIT - Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Darwan Ali (Mapala Unda), turun ke jalan membagikan ratusan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun
- Sukses Tertibkan PSU Perumahan, Pemkot Denpasar Raih Penghargaan dari KPK
- Bupati Giri Disambut Ribuan Warga Tabanan dalam Angelus Buana
- 2 Bintara Polres Inhu Dipecat, Ini Sebabnya