Pembakar Teman Sekampung Itu Ditangkap, Satu Lagi Masih Buron

Pembakar Teman Sekampung Itu Ditangkap, Satu Lagi Masih Buron
Pembakar Teman Sekampung Itu Ditangkap, Satu Lagi Masih Buron

jpnn.com - SIMALUNGUN - Pasca meregang nyawa, keluarga langsung menyuntik formalin ke jasad korban. Kemudian membawa jenazah ke rumah duka Huta Sualan Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun.

Namun untuk kepentingan penyidikan, jasad korban yang telah disuntik formalin itu kembali dibawa pihak keluarga didampingi aparat kepolisian Polsek Parapat ke RSUD Djasamen Saragih, Senin (24/8) untuk dilakukan otopsi.

Usai otopsi, jasad korban dibawa keluarganya kembali ke rumah duka, untuk dikebumikan pada Rabu (26/8). Ditemui di kamar mayat RSUD Djasamen Saragih, Michael Sinaga, anak korban mengatakan sebelum meninggal, pada saat dirawat di RSU Vita Insani, bapaknya telah mengungkapkan nama pelaku yang telah membakarnya dan pengakuan bapaknya, pelaku pembakaran bukan satu orang, tapi dua orang. Pengakuan bapaknya itupun langsung direkam mereka.

"Pelaku yang membakar bapak saya dua orang, yakni RS dan LP. Dan pengakuan bapak saya saat itu kami rekam di handpone dan kini rekaman tersebut telah kami serahkan ke pihak Polsek Parapat. Dalam rekaman itu ada pengakuan dari bapak saya yang mengatakan bahwa yang membakarnya bukan satu orang, tapi dua orang. Tapi kenapa hanya Rokiman yang ditangkap, kenapa tidak ikut LP ditangkap, itulah pengakuan bapak saat itu," ungkap Michael dengan wajah sedih.

Keterangan anak korban itupun dibenarkan Br Sidabutar, yang mengaku tante korban. "Itu benar, saya dan teman – teman saat itu ada di RSU Vita Insani Pematangsiantar. Korban memang mengatakan bahwa pelaku yang membakarnya bukan hanya satu orang, tapi dua orang berinisial LP. Pada saat itu saya juga sempat bertanya sama korban, kenapa tidak kamu lawan, kenapa kamu diam aja disiram bensin dan dibakar?" ujarnya.

"Lalu korban mengatakan ia tidak dapat melawan karena dipegangi oleh LP. Menurut pengakuan korban bahwa yang menyiram bensin ketubuh korban hingga habis adalah LP dan membakarnya dengan mancis adalah RS, untuk pengakuan korban yang telah direkam itu, saya siap untuk dijadikan saksi," tambah br Sidabutar. 

Kerabat korban, Simson Sinaga yang ditemui di rumah duka mengatakan, korban meninggalkan 4 orang anak, 3 perempuan dan 1 laki-laki. "Kehidupan sehari-hari korban beternak ikan di keramba, buka warung dan di mata warga korban orang yang baik, bergaul dengan warga sekitar dan dikenal sebagai pribadi yang tidak suka bertengkar dan mayat korban rencana hari Rabu (26/8) disemayamkan," ujar Sinaga. 

Ditemui di kamar mayat RSUD Djasamen Saragih, Dr Reinhard JD Hutahaean menyatakan hasil otopsi yang mereka lakukan korban meninggal karena luka bakar tingkat (level) berat dgn kedalaman rata-rata pada tingkat 2 dan 3 (menurut deputeryen).  Dengan luas total 45 persen yg mengenai kepala, leher, dada, perut, punggung, tangan dan paha.(rah/des/smg/deo/ray) 

SIMALUNGUN - Pasca meregang nyawa, keluarga langsung menyuntik formalin ke jasad korban. Kemudian membawa jenazah ke rumah duka Huta Sualan Nagori


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News