Pembalap Khawatir Pantulan Lintasan Basah

Pembalap Khawatir Pantulan Lintasan Basah
Ujicoba penerangan lintasan F1 di jalanan Singapura. Terang benderang seperti siang.
PADA dasarnya, ide lomba malam hari di jalanan Singapura mendapat sambutan hangat dari tim peserta Formula 1. Soal penerangan, juga sudah tidak ada pertanyaan. Namun, ada kekhawatiran khusus bila akhir pekan ini hujan turun membasahi lintasan. Pantulan lampu di genangan air atau lintasan basah bisa mengganggu konsentrasi pembalap, bahkan membahayakan nyawa mereka.

Soal penerangan, memang sudah tidak ada pertanyaan. Sekitar 1.500 lampu superterang sudah dipasang mengelilingi sirkuit jalanan sepanjang sekitar lima kilometer itu. Letaknya pun berdekatan, hanya empat meter antara satu sama lain. Dengan penataan itu, seharusnya suasana jadi seperti di siang hari. Pembalap tidak punya masalah melaju hingga 300 km/jam dan menikung di atas 100 km/jam.

“Kami telah melihat sirkuit ini saat pertemuan manajer tim di Singapura. Kami telah disuguhi demonstrasi penerangan. Meski balapan di malam hari, terangnya bakal seperti di siang hari,” tegas Mario Theissen, bos BMW-Sauber.

Masalahnya, hujan diprediksikan turun akhir pekan ini. Dan itu bisa membuat segalanya berubah. “Satu-satunya pertanyaan kami adalah, apakah lampu akan memantul dari genangan air bila nanti hujan. Kami baru akan mendapat jawabannya bila nanti benar-benar hujan,” ujarn Theissen.

Untuk mengurangi risiko, semua pembalap tentu akan membawa visor (kaca) helm khusus. Yang bisa mengurangi efek pantulan lampu sekaligus mencegah adanya bercak tetesan air.

“Kami membawa sejumlah visor yang high-contrast, dengan pewarnaan yang berbeda-beda. Sebab, dengan lampu kita tidak akan mendapatkan bayangan-bayangan dan persepsi pandangan yang alami,” terang Martin Whitmarsh, CEO McLaren F1.

Mengenai setelan, tim-tim F1 tidak akan terlalu pusing. Dengan simulator, mereka akan datang dengan setelan dasar yang kuat. Tinggal melakukan perubahan-perubahan kecil.

“Sirkuit ini punya banyak tikungan 90 derajat, yang diambil dengan kecepatan sekitar 100 km/jam. Berarti prioritas utama kami adalah mendapatkan traksi (kelekatan, Red). Tingkat downforce-nya tinggi, seperti di Monaco,” jelas Willy Rampf, direktur teknik BMW-Sauber.

PADA dasarnya, ide lomba malam hari di jalanan Singapura mendapat sambutan hangat dari tim peserta Formula 1. Soal penerangan, juga sudah tidak ada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News