Pembantaian Baru di Dekat Damaskus
Tentara Assad Eksekusi 200 Warga di Daraya
Senin, 27 Agustus 2012 – 06:57 WIB
DAMASKUS - Korban dalam kekerasan politik dan perang saudara di Syria masih terus berjatuhan. Mayat dari sedikitnya 200 warga ditemukan di sebuah kota kecil dekat Damaskus Sabtu lalu (25/8). Para aktivis menyebut bahwa sebagian besar di antara mereka sepertinya dibantai oleh para tentara rezim Presiden Bashar al-Assad dengan cara dieksekusi atau sengaja ditembak mati dari jarak dekat.
Pembantaian di Darayya, sekitar 8 km barat daya ibu kota, itu adalah tragedi terbaru di tengah perang yang berkecamuk di Syria. Sebelumnya, tentara rezim Assad juga dilaporkan membantai 108 warga sipil di Houla, utara Kota Homs, sekitar 160 km utara Damaskus, pada 25 Mei lalu. Mayoritas korban jiwa saat itu adalah perempuan dan anak-anak. PBB mengecam pembantaian itu setelah timnya langsung turun untuk melakukan investigasi.
Baca Juga:
Tragedi baru di Darayya, Provinsi Rif Dimashq, itu juga menjadi bukti bahwa rezim Assad menempuh segala cara dalam mempertahankan kekuasaan dan menindas warga yang mendukung oposisi.
Abu Kinan, seorang aktivis di Daraya, mengungkapkan bahwa sebagian besar korban tewas ditemukan di rumah-rumah dan ruang bawah tanah sejumlah bangunan. Mereka ditembak mati tentara yang melakukan operasi dan razia dari rumah ke rumah. Laporan itu belum bisa diverifikasi secara independen karena tidak ada akses bagi media asing untuk masuk ke Syria.
DAMASKUS - Korban dalam kekerasan politik dan perang saudara di Syria masih terus berjatuhan. Mayat dari sedikitnya 200 warga ditemukan di sebuah
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas