Pembantaian di Kantor Majalah, Presiden Prancis: Ini Serangan Teroris

jpnn.com - TEROR mengguncang Kota Paris, Prancis. Rabu (7/1) sekelompok pria bersenjata menyerang markas Charlie Hebdo. Mereka langsung naik ke lantai 2 dan melepaskan tembakan membabi buta di newsroom. Sekitar 12 nyawa melayang dalam aksi teror terburuk Prancis selama dua dekade terakhir itu.
Presiden Francois Hollande mengecam insiden tersebut. ’’Tidak perlu diragukan lagi, ini adalah serangan teroris,’’ tandas pemimpin 60 tahun itu. Dia pun langsung memerintah seluruh jajaran aparat di seantero Prancis, khususnya Paris, siaga. Sebab, selama beberapa pekan terakhir, pemerintah Negeri Menara Eiffel memang menerima sejumlah ancaman teror dan peringatan keamanan.
Rabu (7/1) Prancis langsung meningkatkan level peringatan keamanannya pada tingkat tertinggi. Sejumlah besar aparat dikerahkan untuk menjaga tempat-tempat ibadah, pusat komersial, kantor-kantor media, stasiun, dan terminal. Bukan hanya di ibu kota, tapi juga kota-kota besar lainnya. Bersamaan dengan itu, para petinggi pemerintahan menggelar rapat darurat.
Sebelum menyerbu masuk ke kantor pusat mingguan berita satir tersebut, menurut saksi, para pria yang bersenjata otomatis itu meneriakkan ’’Allahu Akbar’’. Sejurus kemudian, mereka menyerbu gedung di pusat Paris tersebut. Target mereka adalah awak redaksi di lantai 2, tepatnya di newsroom. (AP/AFP/hep/c23/ami)
TEROR mengguncang Kota Paris, Prancis. Rabu (7/1) sekelompok pria bersenjata menyerang markas Charlie Hebdo. Mereka langsung naik ke lantai 2 dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN