Pembicaraan Rini-Sofyan Bocor, Begini Respons Jokowi

Pembicaraan Rini-Sofyan Bocor, Begini Respons Jokowi
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) bersama Dirut PLN Sofyan Basir di Kementerian BUMN, Jakarta. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Beredarnya rekaman percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PT PLN Sofyan Basir di media sosial masih ramai dibicarakan.

Meski begitu, Presiden Joko Widodo belum mau banyak bicara mengenai hal tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini hanya menegaskan ingin mengetahui terlebih dahulu masalahnya secara jelas.

"Saya tidak mau komentar sebelum semuanya jelas," kata Jokowi di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4).

Beredarnya rekaman percakapan Rini-Sofyan menunjukkan masih lemahnya pengamanan komunikasi seorang pejabat. Berbagai standard operating procedure (SOP) keamanan komunikasi yang diterapkan untuk pejabat kerap kali tidak dijalankan.

Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menjelaskan, SOP komunikasi pejabat terbagi dalam empat kriteria. Yakni, biasa, terbatas, rahasia dan sangat rahasia.

"Untuk setiap kriteria itu cara komunikasinya diatur,” terangnya.

Untuk informasi biasa dan terbatas, diperbolehkan berkomunikasi melalui telepon seluler. Hal tersebut artinya memang informasi ini tidak membutuhkan keamanan. Namun berbeda untuk informasi yang rahasia dan sangat rahasia.

Menurutnya, untuk informasi dengan kategori rahasia dan sangat rahasia hanya diperbolehkan untuk dibicarakan secara langsung alias tatap muka. Dilarang untuk berkomunikasi via telepon, apalagi telepon yang tidak memiliki aplikasi pengacak suara.(fat/jpnn)


Presiden Joko Widodo ingin mengetahui terlebih dahulu permasalahan pembicaraan Rini Soemarno dengan Dirut PLN secara jelas.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News