Pembuangan Sampah Medis Secara Ilegal Makin Banyak di Masa Pandemi
Padahal banyak warga yang hidup di sekitar sungai menggunakan air tersebut untuk keperluan mandi atau mencuci pakaian.
Reza Cordova, seorang peneliti polusi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, patogen menular dan partikel membahayakan lainnya dari APD bisa saja masuk ke rantai makanan manusia, termasuk melalui aliran air di sungai.
"APD yang dibuang bisa dimakan oleh plankton yang kemudian dimakan oleh ikan kecil, lalu dimakan ikan yang lebih besar dan ditangkap oleh manusia," kata Reza.
"Jadi secara tidak langsung kandungan plastik bersama dengan polutan yang dibawanya dikonsumsi oleh manusia."
Di bawah hukum Indonesia, limbah medis seharusnya dibakar di insinerator.
Tapi jumlah insinerator di Indonesia tidak cukup, belum lagi sejumlah layanan insinerator yang ada saat ini kewalahan karena banyaknya permintaan untuk membakar.
Di salah satu insinerator di Jawa Timur, warga sekitar sudah melakukan protes selama bertahun-tahun tentang dampak asap beracun pada kulit dan kesehatan pernapasan mereka.
Insinerator tersebut membakar sampah dan limbah siang dan malam hari.
Pembuangan sampah medis secara ilegal di Indonesia semakin meningkat selama masa pandemi covid-19
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka