Pembunuhan Massal, Kamar Mayat sampai tak Muat

Pembunuhan Massal, Kamar Mayat sampai tak Muat
DOKUMEN LANGKA: Suherman menunjukkan album foto tragedi pembantaian masal oleh Wirdjo di Banyuwangi tahun 1987. Foto: NIKLAAS ANDRIES/RADAR BANYUWANGI

“Kami lakukan tindakan. Kalau pendarahannya hebat, terpaksa kami hentikan sementara sambil menangani pasien yang lebih serius,” katanya.

Sementara itu di luar ruangan UGD, ribuan masyarakat menyemut hingga ke badan Jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi.

Masyarakat rupanya cukup penasaran dengan keberadaan korban yang cukup banyak tersebut. Tidak hanya bagian luar rumah sakit. Lokasi sekitar kamar mayat di sisi belakang RSUD Blambangan pun tidak luput dari kerumunan masyarakat.

Saking membeludaknya masyarakat yang menyaksikan insiden berdarah ini, tembok di dekat kamar mayat sampai roboh.

Aksi saling berdesakan masyarakat membuat tembok yang menjadi pembatas kamar mayat dengan jalan umum di belakang RSUD itu, akhirnya tidak mampu menahan kehadiran massa.

Kini, sudah lebih kurang 30 tahun kejadian berdarah itu berlalu. Suherman yang kala itu bertugas di kamar operasi rumah sakit, boleh dibilang menjadi saksi sejarah kejadian berdarah tersebut.

Kesaksian itu di antaranya dimilikinya berupa foto suasana UGD saat proses penanganan korban sabetan senjata tajam sang jagal Wirjo.

Foto yang kini masih tersimpan rapi di rumah. Foto-foto itu pun tergolong benda langka dan belum pernah dipublikasikan.

Aksi pembantaian yang dilakukan Wirdjo menjadi fenomenal di Banyuwangi, Jatim, tahun 1987 silam. Belasan nyawa melayang dan puluhan terluka dibabat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News