Pemerintah Anggarkan Rp 21 Miliar untuk Perbaiki Jalan Jambi-Tembesi

Pemerintah Anggarkan Rp 21 Miliar untuk Perbaiki Jalan Jambi-Tembesi
Puluhan lubang menganga di jalan Jambi - Tembesi. Foto: jambiekspres/jpg

jpnn.com, BATANGHARI - Jalan Lintas Tengah Jambi-Tembesi semakin parah. Puluhan lubang besar menganga di tengah jalan dari Tembesi hingga Kota Jambi. Hampir setiap hari Jalan Jambi-Tembesi macet.

Ditambah 2.500 lebih mobil angkutan batu bara yang melintas setiap harinya. Melanggar jam operasional yang sudah ditetapkan pada pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.

Seperti dilansir Jambi Ekspres (15/2), setidaknya ada lima truk yang terperosok di dalam lubang. Kondisi ini selalu terjadi setiap harinya. Rusaknya jalan Jambi-Tembesi ini membuat jarak tempuh menjadi lama. Travel yang menggunakan mobil pribadi tak mau lewat jalan Jambi-Tembesi.

“Beda satu jam. Kami lewat Ness. Kalau lewat lurus, jalan rusak parah,” kata salah seorang sopir travel tujuan Jambi. Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak dua bulan. “Sekarang sudah semakin parah,” tegasnya.

Amir Hamzah, warga Muara Bulian mengatakan, saat ini kerusakan Jalan Nasional di Batanghari semakin parah. Ditambah jam operasional angkutan batu bara sudah tidak ada aturan lagi.

“Setiap sore di Muara Bulian suasana kemacetan selalu terjadi. Ini terjadi akibat jam operasional truk angkutan batu bara, belum lagi ratusan mobil truk bermuatan batu bara parkir di bahu jalan,” kesal Amir.

Amir berharap pemerintah harus merespon sesegera mungkin, mengingat saat ini khususnya di Kabupaten Batanghari konflik antara masyarakat dan sopir truk batu bara selalu saja terjadi.

“Pemerintah Provinsi maupun Pusat harus cepat mengambil kebijakan, sebelum terjadi konflik sosial di tengah masyarakat,” harapnya.

Jalan Lintas Tengah Jambi-Tembesi semakin parah. Puluhan lubang besar menganga di tengah jalan dari Tembesi hingga Kota Jambi. Hampir setiap hari Jalan Jambi-Tembesi macet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News