Pemerintah AS Buka Lagi, Tak Ada yang Jadi Pemenang

Pemerintah AS Buka Lagi, Tak Ada yang Jadi Pemenang
National Mall di dekat gedung parlemen AS ditutup karena government shutdown yang mulai berlaku kemarin, Sabtu (20/1). Foto: CNN

Demokrat dan Republik sama-sama pusing. Tapi, jika dikalkulasi, Demokrat-lah yang pusingnya tujuh keliling. Sebab, hujatan datang dari berbagai penjuru. Baik dari anggota partai maupun para aktivis imigran.

Mereka selama ini mendukung langkah Demokrat untuk melindungi para Dreamers. Bagi para aktivis itu, Demokrat seakan mengkhianati mereka. Perasaan antara marah dan kecewa bercampur aduk.

’’Ini adalah kegagalan kepemimpinan Demokrat,’’ tegas Christine Neumann-Ortiz, direktur eksekutif kelompok advokasi Voces de la Frontera yang berbasis di Wisconsin, sebagaimana dilansir Associated Press.

Senator California Dianne Feinstein juga ikut menyatakan kekecewaannya. Sebab, tidak ada jaminan bahwa Republik akan membantu para Dreamers.

Anggota Senat lain yang juga menolak adalah Elizabeth Warren, Kirsten Gillibrand, Cory Booker, Bernie Sanders, dan Kamala Harris. Bagi mereka, memercayai janji McConnell adalah sebuah kebodohan. Pendukung Demokrat kian berang melihat cuitan Trump.

’’Kami akan membuat kesepakatan jangka panjang tentang imigrasi jika dan hanya jika itu baik untuk negara kita,’’ kata suami Melania tersebut lewat Twitter.

Dia juga menyebut Demokrat telah menyerah. Kalimat Democrat Caved alias Demokrat Menyerah menjadi trending di Twitter. Trump di sisi lain tidak ikut dalam rapat pembahasan antara Schumer dan McConnell.

Bagaimanapun juga, para pengamat menilai bahwa Republik plus Trump hanya bisa senang sementara. Tepatnya tiga pekan sesuai jangka waktu anggaran sementara yang sudah disepakati itu.

Bagi Partai Demokrat, hasil ini adalah sebuah kemenangan. Tapi, bagi para pendukungnya, Demokrat dianggap kalah

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News