Pemerintah Bersiap Hadapi Dampak Konflik Rusia-Ukraina
Jumat, 04 Maret 2022 – 20:11 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai konflik antara Rusia-Ukraina berpotensi meningkatkan harga pangan di dalam negeri. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/wsj.
Menurut Agus, konflik Rusia-Ukraina akan meningkatkan volatilitas di pasar keuangan, yang akan direspons oleh bank sentral global dengan tidak terlalu agresif meningkatkan suku bunga acuan.
"Kalau volatilitas pasar keuangan meningkat, risiko stagflasi akan mendorong bank sentral menjadi lebih akomodatif dan tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga. Ini mengurangi shock yang akan terjadi," ucapnya.
Namun, sektor perdagangan Indonesia tidak akan terlalu dipengaruhi konflik kedua negara, tetapi berpotensi mendapatkan surplus neraca dagang dari peningkatan harga komoditas.
"Berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ucap Agus. (antara/jpnn)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai konflik antara Rusia-Ukraina berpotensi meningkatkan harga pangan di dalam negeri.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
BERITA TERKAIT
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai