Pemerintah Diminta Naikkan HPP Gabah jadi Rp 4.300 per Kg

Pemerintah Diminta Naikkan HPP Gabah jadi Rp 4.300 per Kg
Pekerja saat mengangkut beras di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/2). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) meminta pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. Hal ini untuk mengoptimalkan penyerapan gabah oleh Bulog.

Guru Besar IPB Dwi Andreas Santosa mengatakan, kenaikan HPP sebanyak 12 persen saat ini tidak sebanding dengan inflasi 28 persen pada 2017. Karena itu, mereka mendesak HPP dinaikkan menjadi Rp 4.300 per kilogram.

"HPP yang saat ini sudah tidak masuk akal. Bagi kami itu mencederai petani," kata Dwi, Selasa (27/2).

Dwi menilai, kenaikan harga HPP bisa menyejahterakan petani dan meningkatkan produksi. Menurutnya, HPP bisa melindungi petani dari kerugian yang lebih parah.

Selain itu, penyerapan gabah Bulog sampai hari ini terpantau lambat. Hal itu dikarenakan Bulog hanya mampu menyerap dengan harga Rp 3.700 per kilogram, sedangkan harga jual gabah di pasaran jauh di atas angka HPP.

"Bulog bisa bergerak lebih baik bila dilengkapi dengan instrumen HPP yang rasional," kata Dwi.

Para peserta diskusi juga sepakat meminta pemerintah membeli gabah kering panen langsung dari para petani untuk menyejahterakan mereka.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Perhepi Bastanul Arifin juga menganggap HPP gabah sebesar Rp 3.700 memang masih terlalu rendah bagi petani.

Penyerapan gabah Bulog sampai hari ini terpantau lambat karena Bulog hanya mampu menyerap dengan harga Rp 3.700 per kilogram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News