Pemerintah Genjot Pembangunan SDM untuk Menekan Kemiskinan

Pemerintah Genjot Pembangunan SDM untuk Menekan Kemiskinan
Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri. Foto:

jpnn.com, DEPOK - Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya menekan angka kemiskinan melalui pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Menurutnya, pembangunan SDM merupakan langkah efektif untuk menekan kemiskinan. Pasalnya, pembangunan SDM mampu memutus mata rantai kesenjangan keterampilan, yang mana akan berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan.

"Kenapa orang miskin? Karena penghasilannya rendah? Kenapa rendah? Karena pekerjaannya tidak berkualitas. Kenapa tidak berkualitas? Karena pendidikannya rendah sehingga tidak mempunyai keterampilan. Kenapa pendidikannya rendah? Karena miskin. Berputar terus seperti lingkaran setan,” kata Menaker Hanif di Depok, Jawa Barat, Rabu (29/8).

Saat memberikan sambutan pada acara Temu Raya Nasional ALMISBAT (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat), Menteri Hanif mengatakan jika keterampilan seseorang meningkat maka ia dapat memiliki pekerjaan yang berkualitas ataupun berwirausaha.

"Sehingga secara otomatis kesejahteraannya akan meningkat dan akan mengeluarkannya dari lingkaran setan kemiskinan,” kata Hanif.

Saat ini kondisi ketimpangan keterampilan dan kompetensi kerja dipengaruhi oleh kondisi angkatan kerja Indonesia yang didominasi masyarakat berpendidikan menengah ke bawah (SD-SMP).

Berdasarkan data BPS, 58 persen dari 133 juta jumlah angkatan kerja saat ini berasal dari lulusan SD-SMP. Angka tersebut menjadi tantangan, karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi tahun 2035 nanti.

"Usia angka produktif akan meningkat bisa mencapai 70 persen. Kalau 70 persen ini berasal dari lulusan SD-SMP, ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi daya saing kita,” ujarnya.

Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya menekan angka kemiskinan melalui pembangunan SDM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News