Pemerintah Kebut Sistem Perijinan Elektonik
Diujicoba di Batam, 2010 Ditargetkan Berlaku Secara Nasional
Rabu, 23 Desember 2009 – 21:36 WIB
Pemerintah Kebut Sistem Perijinan Elektonik
Lebih lanjut Mendagri memaparkan, pihaknya baru saja bertemu dengan wakil Ketua KPK Haryono Umar dan Sekjen Transparancy International Indonesia (TII) Teten Masduki. "Mereka menyampaikan bahwa salah satu peningkatan indeks persepsi korupsi bukan sekedar menangkap orang, tetapi bagaimana cara menangani perijinan," sambung Mendagri.
Baca Juga:
Mendagri menegaskan, program itu sebenarnya tidak hanya dikhususkan untuk Batam. "Ini bukan sekedar untuk Batam dalam kepentingan investasi semata, tetapi juga untuk mengangkat indeks persepsi korupsi secara nasional. Jadi kita terapkan sistem elektronik di daerah investasi yang penting," tandas Mendagri.
Walikota Batam Ahmad Dahlan menjanjikan dengan penerapan sistem baru itu pihaknya akan mempersingkat waktu perijinan. "Intinya kita mau memperketat waktu dan mengurangi mata rantai. Targetnya mempersingkat waktu seminimum mungkin," ujar Dahlan.
Sedangkan Mustofa Widjaja menjanjikan program SPIPISE ini bukan hanya untuk mempersingkat perijinan, tetapi juga dimaksudkan agar pertemuan antara investor yang hendak mengajukan ijin dengan aparatur Badan Pengusaha Kawasan bisa dikurangi. "Istilah kerennya papperless office," ujar Mustofa.
JAKARTA - Pemerintah memastikan bahwa program Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) bakal segera diterapkan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Buka Peluang Ekspor Bagi Pelaku UMKM di 3 Daerah Lewat Kegiatan Ini
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton