Pemerintah Klaim Banyak Selamatkan TKI Bermasalah

Pemerintah Klaim Banyak Selamatkan TKI Bermasalah
Pemerintah Klaim Banyak Selamatkan TKI Bermasalah
JAKARTA- Menlu Marty Natalegawa kembali menegaskan bahwa tidak hanya Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses informasi eksekusi hukuman mati bagi warga negaranya. Sebab, hal yang sama juga dialami banyak negara lainnya seperti India, Philipina dan lainnya. Penegasan itu disampaikan Marty Natalegawa untuk menjawab berbagai tudingan yang menyebut bahwa pemerintah lamban dalam menyelamatkan warganya di luar negeri.

"Bukan untuk pembenaran tapi hanya menyampaikan fakta, karena Philipina sering disebut pengamat sebagai negara yang berhasil. (Padahal) di tahun 1999, perwakilan Philipina di Arab Saudi baru mengetahui eksekusi mati terhadap warga negara mereka setelah 2 minggu dieksekusi," kata Marty Natalegawa di Istana Negara, Kamis (23/6).

Marty pun membantah pernyataan dari para pengamat yang sering mengatakan, Philipina berhasil menyelamatkan negaranya dari hukuman mati. Karena justru dari sumber terbuka menyebutkan, bahwa dalam kurun waktu 2001-2008, sudah ada 6 warga negara Philipina terkena hukuman mati meski kepala pemerintahnya sudah ikut intervensi.

"Selama kurun waktu 1999-20011, tercatat ada 2 WNI terkena hukuman mati. Namun fakta mencatat kita berhasil membebaskan 9 orang WNI, bahkan 2 tahun terakhir berhasil membebaskan 4 WNI dari ancaman hukuman mati," jelas Marty.

JAKARTA- Menlu Marty Natalegawa kembali menegaskan bahwa tidak hanya Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses informasi eksekusi hukuman mati bagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News