Pemerintah Luncurkan Peta Okupasi dan Rantai Pasok
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meluncurkan peta okupasi logistik dan supply chain atau rantai pasok.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan, peluncuran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang logistik nasional.
“Kami berharap semoga ke depan SDM di bidang logistik nasional akan semakin berkualitas, mempunyai kompetensi yang tinggi dan berdaya saing tinggi serta pasti nantinya akan bermanfaat besar untuk mendorong perekonomian nasional,” ungakp Susiwijono dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman dan peluncuran Peta Okupasi Bidang Logistik dan Supply Chain di Jakarta, Selasa (9/3).
Susiwijono menjelaskan okupasi nasional bidang logistik dan supply chain berisi informasi dari jabatan-jabatan pekerjaan yang ada di sektor logistik.
Informasi tersebut menjadi instrumen dan sumber informasi untuk mendukung proses link and match antara kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi yang dibutuhkan oleh industri .
"Diharapkan akan menjadi referensi nasional pertama bagi kementerian dan lembaga dalam menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang logistik," ungkap Susiwijono.
Dia memaparkan, peta okupasi pun juga akan berguna bagi lembaga pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kurikulum dan mengembangkan skema sertifikasi.
Menurut dia, bisa digunakan sebagai rujukan untuk menyusun materi uji kompetensi menyediakan tenaga penguji dan juga dalam melakukan assesment.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meluncurkan peta okupasi logistik dan supply chain atau rantai pasok.
- Ary Ginanjar Berikan Training ESQ Gratis untuk Dharma Wanita Kemenko Perekonomian
- Indonesia - Australia Kolaborasi Hilirasi Industri, Digitalisasi, dan Pendidikan
- Hadiri Simulasi Makan Siang Gratis di Tangerang, Begini Evaluasi Menko Airlangga
- Menko Airlangga Sebut Proses jadi Anggota OECD Bisa Selesai dalam Waktu Dekat
- Indonesia Tekankan Pentingnya Iptek dan Inovasi untuk Mencapai SDGs 2 Tanpa Kelaparan
- Program Prakerja Resmi Dilanjutkan di 2024, Targetkan 1,148 Juta Peserta