Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9 persen

Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9 persen
Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9 persen

"Defisit APBN terhadap PDB dijaga dalam rentan yang aman yaitu di bawah tiga persen. Selain itu, proporsi hutang/PDB juga terus diturunkan dari 56,6 persen pada tahun 2004, menjadi 28,4 persen pada 2009. Saat ini proporsi ini dapat terus ditekan dalam kisaran 24 persen,"katanya.

Selain itu, pemberian stimulus fiskal selama krisis ekonomi dunia 2008 juga sangat terukur dan sesuai dengan kemampuan negara. Sementara, kebijakan moneter juga terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan cadangan devisa, penetapan tingkat suku bunga acuan, dan intervensi terukur dalam pengelolaan nilai tukar mata uang rupiah.

Reformasi struktural kedua, lanjut Firmanzah, adalah diimplementasikan strategi "keep-buying policies" yang dilakukan sejak 2004. Strategi ini telah memperkuat struktur pasar domestik. Ketersediaan permintaan dari sisi pasar yang memadai menjadi stimulus bagi bergeraknya dunia usaha di Indonesia.

"Pelaku dunia usaha di Indonesia menikmati excess-demand yang sangat besar. Hal ini mempercepat pemulihan kinerja usaha baik BUMN, swasta nasional, kperasi dan sektor UMKM di Indonesia," tambahnya.

Kemudian, yang ketiga, dia mengungkapkan reformasi struktural dilakukan melalui percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dia menyebutkan, melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang diluncurkan pada 2011 lalu, menandai orientasi Indonesia untuk lebih menyeimbangkan sisi produksi.

Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur dan sektor riil dipercepat pembangunannya untuk meningkatkan konektivitas serta efisiensi jaring produksi nasional.

"Percepatan pembangunan infrastruktur energi, transportasi, fasilitas produksi, serta sarana dan prasarana lainnya telah menjadikan Indonesia sebagai negara berorientasi investasi (investment-oriented country)," ungkap dia.

Reformasi struktural yang terakhir, kata Firmanzah, adalah upaya terus menerus melakukan perbaikan dari sisi "doing-business" di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan melalui penataan sistem dan budaya kerja baik di tingkat pusat maupun daerah untuk terus mengurangi ekonomi biaya tinggi (high cost economy) melalui serangkaian program nasional.

JAKARTA - Perekonomian global memang tengah bergejolak. Tahun ini, ekonomi dunia pun diperkirakan hanya akan tumbuh 3,1 persen dibanding tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News