Pemilu Usai, 'Sense' Bencana Parpol Turun

Pemilu Usai, 'Sense' Bencana Parpol Turun
Pemilu Usai, 'Sense' Bencana Parpol Turun
JAKARTA - Rasa empati partai-partai politik terkait soal bencana akhir-akhir ini dinilai menurun. Sangat berbeda halnya ketika pada masa-masa menelang Pemilu seperti pada tahun 2004 lalu. "Tugas PMI makin berat kira-kira antara tahun 2010 sampai 2013. karena di akhir 2014 atau 2004 biasanya kalau ada bencana, bisanya langsung bendera banyak berkibar,” seloroh Ketum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla dalam RDP dengan Komisi IX DPR RI Kamis (18/2).

Beberapa dari anggota DPR RI mengulum senyum mendengar celetukan mantan Wakil Presiden RI tersebut. Ditambahkan JK, pda saat sekarang ketika terjadi bencana seperti di Sumbar atau diwilayah lainnya bendera partai sudah tak lagi dilihatnya “Sekarang bencana di Sumbar nggak ada bendera saya datang ke kampong melayu nggak ada partai disitu. Tapi PMI ada. Artinya PMI mau pemilu mau tidak pemilu tak ada urusannya disitu PMI tetap berbakti pada masyarakat,” ujar JK yang disambut aplus hadirin RDP.

Dalam RDP tersebut, PMI memaparkan beberapa rencana ke depan seperti pendirian pabrik kantong darah dan meningkatkan donasi menjadi empat juta kantong dan persediaan empat hari melalui pendirian tempat pengambilan darah di pusat perbelanjaan dan kampus. Uji cobanya sendiri dilakukan di lima pusat perbelanjaan di Jakarta, Surabaya dan Makassar.

Beberapa masalah seperti permasalahan soal calo darah yang marak pun dibeber JK. Menurutnya, solusi yang tepat untuk meminimalkan calo-calo darah yang banyak berkeliaran adalah dengan menambah jumlah produksi darah. Sehingga, kebutuhan akan darah dapat terpenuhi kuotanya. “Mau ada polisi di kantor PMI tetap saja ada calo,” terangnya.

JAKARTA - Rasa empati partai-partai politik terkait soal bencana akhir-akhir ini dinilai menurun. Sangat berbeda halnya ketika pada masa-masa menelang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News