Pemimpin Daerah di Indonesia Diharapkan Paham Soal Tata Ruang

Pemimpin Daerah di Indonesia Diharapkan Paham Soal Tata Ruang
Pemimpin Daerah di Indonesia Diharapkan Paham Soal Tata Ruang

Faruq: Supervisor [dosen pembimbing] saya yaitu Dr. Johannes Pieters, sangat tertarik dengan dengan penelitian ini karena kebetulan masalah kaitan pemerintah daerah dalam mengintervensi kesehatan untuk masyarakatnya, menjadi topik yang menarik baginya. Dengan visi yang sejalan akhirnya kita menjadi sebuah tim yang saling mendukung. Saya pun dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya.

A+: Lantas apa hasil dari penelitian ini?

Faruq: Saya melakukan wawancara dengan para pembuat kebijakan dan semua yang terlibat dengan perencanaan kota Surabaya. Beberapa temuan diantaranya adalah memiliki walikota yang memiliki latar belakang arsitek, perencana, atau minimal memiliki pemahaman soal desain perencaaan kota menjadi sebuah keuntungan bagi sebuah kota. Dengan begitu mereka dapat mengarahkan dan paham terhadap implementasi UD.

Pemimpin Daerah di Indonesia Diharapkan Paham Soal Tata Ruang
Faruq (paling kanan) menjadi satu-satu pelajar internasional dari University of South Australia yang mengikuti kunjungan studi ke Vietnam. Foto: Pribadi

 

A+: Apakah dengan alasan tersebut Tri Rismaharini berhasil mendapatkan penghargaan sebagai salah satu walikota terbaik di dunia dari World Mayor Prize?

Faruq: Ibu Risma telah memainkan peran vital dengan baik sebagai walikota dalam mempengaruhi kebijakan urban design di Surabaya. Melalui urban design perencanaan kota di Surabaya dilakukan berdasarkan pendekatan ekologi, seperti trotoar untuk pejalan kaki, ruang terbuka untuk mempromsosikan aktifitas fisik. Dengan menyediakan lebih banyak ruang terbuka, semakin besar pula kesempatan masyarakat untuk melakukan olah raga, jogging maupun aktifitas fisik lainnya. Hal ini berdampak pada kualiatas kesehatan masyarakatnya yang semakin meningkat. Tidak hanya itu, fasilitas di ruang terbuka seperti taman juga telah berperan dalam meminimalisir tingkat stress warganya. Mereka dapat bersantai dan menikmati taman disana.

Penelitian ini juga menemukan bahwa Surabaya tidak memiliki sumber daya alam sebagai pemasukan kota, tapi bisa menerapkan urban design. Untuk menerapkan urban design tidaklah murah, sehingga pemerintah daerah harus memiliki inovasi agar bisa mendapatkan dana dari sumber lain, seperti melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Sehingga tidak sedikit perusahaan di Surabaya turut berpartisipasi dalam mendukung implementasi urban design.

A+: Lantas bagaimana penelitian ini bisa bermanfaat bagi para walikota dan bupati di Indonesia?

Permasalahan kota di Indonesia yang kerap disebabkan karena pengelolaan tata ruang yang buruk bisa diselesaikan melalui penataan ruang yang lebih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News