Pemimpin Komunitas Indonesia Menyambut Rencana Pelonggaran Aturan COVID-19

Apa yang terjadi bila Australia buka terlalu cepat?
Walau menjadi acuan Pemerintah Federal Australia, pemodelan Doherty Institute tidak disetujui oleh Asosiasi Medis Australia (AMA).
"Pastinya ada pemodelan lain selain dari Doherty," kata presiden AMA, Mark Duncan-Smith.
"Ada pemodelan lain yang menunjukkan bahwa [jumlah yang divaksinasi] harus mencapai 90 persen total populasi."
Penelitian dari Australian National University (ANU), University of Western Australia dan University of Melbourne memprediksi jumlah kematian akibat COVID-19 bisa mencapai 25.000 bila Australia membuka diri di saat 80 persen populasi orang dewasanya divaksinasi.
Sebanyak 270.000 kasus long COVID juga diprediksi akan muncul bila buka terlalu cepat.
Target tersebut belum termasuk anak-anak, yang menurut Dr Mark seharusnya diperhitungkan dalam pemodelan.
"Kalau cuma memvaksinasi 70 sampai 80 persen orang dewasa, jadinya hanya 56 persen dari total populasi yang tervaksinasi, dan ini belum termasuk anak-anak," katanya.
"Jika kita melonggarkan aturan di saat jumlah populasi yang divaksinasi baru 56 persen, tanpa anak-anak, akan muncul jumlah kematian anak yang tidak akan bisa diterima orangtua," katanya.
Australia rencananya membuka perbatasan dan bisa terbebas dari 'lockdown', jika 80 persen warganya sudah divaksinasi
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya