Pemindahan Paksa Pengungsi Manus PNG Masuki Hari Kedua

Pemindahan Paksa Pengungsi Manus PNG Masuki Hari Kedua
Bendera Australia. Foto: Ilustrasi

Aparat pemerintah Papua Nugini (PNG) hari ini kembali memasuki pusat detensi imigrasi Manus Island untuk mengeluarkan 328 pengungsi yang bertahan ke kamp penampungan baru. Kemarin sekitar 50 pengungsi dipindahkan dari detensi yang telah ditutup tersebut.

Wartawan ABC melihat setidaknya 12 bus yang menuju ke pusat transit East Lorengau - tidak jelas berapa banyak dari 328 orang yang ada di atas bus dan apakah busnya berisi penumpang atab hanya barang-barang.

"Empat bus sudah penuh dan dalam perjalanan ke kamp baru," kata pengungsi yang juga jurnalis Behrouz Boochani dalam akun Twitternya. Dia menyebutkan bus-bus lainnya mengangkut barang-barang.

"Para pengungsi mengatakan bahwa mereka meninggalkan penjara ini karena polisi menggunakan kekerasan dan sangat marah," jelasnya.

Upaya terbaru untuk memindahkan para pencari suaka ini dilakukan setelah sebelumnya terjadi ketegangan dengan aparat PNG.

Komisaris Kepolisian PNG Gari Baki dalam pernyataan semalam menjelaskan pemindahan kemarin dilakukan secara "damai dan tanpa kekerasan" berbeda seperti yang dilaporkan pencari suaka. Dia mengimbau mereka yang bertahan untuk segera pindah.

Komisaris Baki menambahkan bahwa situasi saat ini sama dengan "jalan-jalan di taman" dibandingkan dengan kehidupan mereka di negara asalnya.

"Manus adalah pulau yang tenang dan saya yakin lebih nyaman dibandingkan dengan apa yang mereka tinggalkan di negara masing-masing," katanya.

Aparat pemerintah Papua Nugini PNG sudah memasuki hari kedua berkonsentrasi di pusat detensi imigrasi pengungsi Manus Island untuk pemindahan paksa 328 pengungsi yang bertahan ke kamp penampungan baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News